PEMATANGSIANTAR – SEGARIS.CO — Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar bersama sejumlah instansi menggelar Gladi Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2025 sebagai bentuk komitmen menghadapi potensi bencana di wilayah tersebut. Kegiatan ini berlangsung di Lapangan Brimob Kompi 2B, Jalan Ahmad Yani, Kamis (15/05/2025).
Wali Kota Pematangsiantar, Wesly Silalahi, melalui amanat tertulis yang dibacakan Sekretaris Daerah (Sekda) Junaedi Antonius Sitanggang, menekankan pentingnya kesiapsiagaan sebagai bagian integral dalam siklus penanggulangan bencana. Hal ini selaras dengan amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
“Penanggulangan bencana tidak hanya berfokus pada fase tanggap darurat, namun juga mencakup prabencana berupa kesiapsiagaan, dan pascabencana berupa pemulihan,” ujar Junaedi.
Ia mengingatkan bahwa bencana bisa terjadi kapan dan di mana saja, tanpa dapat diprediksi. Karena itu, kesiapsiagaan menjadi faktor kunci untuk mengurangi risiko dan meminimalkan dampak yang ditimbulkan.
“Kesiapsiagaan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau instansi tertentu, tetapi tanggung jawab kita bersama sebagai masyarakat,” tambahnya.
Lebih lanjut, Junaedi menyampaikan bahwa perubahan iklim ekstrem yang terjadi secara global turut meningkatkan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan puting beliung di wilayah Pematangsiantar. Topografi kota ini juga menjadikannya rentan terhadap bencana-bencana tersebut.
Gladi Kesiapsiagaan Bencana ini, kata Junaedi, bertujuan meningkatkan kesadaran serta pemahaman masyarakat dan pemangku kepentingan terhadap berbagai potensi bencana, baik yang bersumber dari alam, non-alam, maupun akibat ulah manusia.
“Lewat latihan ini, kita diajak untuk lebih waspada dan tanggap terhadap potensi bencana di sekitar. Kita perlu tahu langkah apa saja yang harus diambil agar dampaknya bisa ditekan sekecil mungkin,” jelasnya.
Wali Kota, melalui Sekda, berharap kegiatan ini menjadi momentum bersama dalam memperkuat upaya pencegahan dan mitigasi bencana secara berkelanjutan.
“Mari kita wujudkan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku penanggulangan bencana untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tangguh,” ujarnya.
Gladi ditandai dengan pemeriksaan barisan dan perlengkapan kebencanaan oleh inspektur upacara serta penyalaan sirene secara serentak selama satu menit sebagai simbol kesiapsiagaan.
Kegiatan ini diikuti berbagai unsur, antara lain Kodim 0207/Simalungun, Brimob Kompi 2B, Polres Pematangsiantar, Satpol PP, Disdamkarmat, BPBD, Dishub, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, serta seluruh lurah se-Kota Pematangsiantar.
Tak hanya personel, juga ditampilkan kendaraan operasional seperti mobil dan sepeda motor, tenda darurat, serta perlengkapan kebencanaan lainnya. [Ingot Simangunsong/***]