Segaris.co
Kamis, 18 September 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Segaris.co
No Result
View All Result
Segaris.co
No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir
Home KESEHATAN

Komedian Adul, glaukoma dan kebutaan

Ingot Simangunsong by Ingot Simangunsong
21 Juni 2024 | 11:45 WIB
in KESEHATAN
ADVERTISEMENT

PEMATANGSIANTAR – SEGARIS.CO – GLAUKOMA adalah kelompok penyakit mata yang merusak saraf optik, yang merupakan bagian penting dari penglihatan yang jernih. Kerusakan ini sering kali disebabkan oleh tekanan tinggi di dalam mata (tekanan intraokular).

Glaukoma adalah salah satu penyebab utama kebutaan pada orang yang berusia di atas 60 tahun, tetapi dapat terjadi pada usia berapa pun.

Tanpa perawatan yang tepat, glaukoma dapat menyebabkan kehilangan penglihatan permanen.

Komedian Abdul Latief, yang lebih dikenal dengan nama Adul, diterpa isu yang menyebut dirinya mengidap glaukoma hingga mengalami kebutaan. Dalam pernyataannya, Adul menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar.

Eva Manurung menangis di Polres Metro

“Enggak ada apa-apa, enggak ada glaukoma apalagi sampai buta. Kalau pagi pakai kacamata, itu karena saya enggak tahan silaunya matahari saja. Selebihnya, Alhamdulillah aman,” ujar Adul saat ditemui di studio Pagi Pagi Ambyar, Transmedia, Jakarta Selatan, Kamis (20/06/2024).

Adul mengaku terkejut ketika mendengar rumor tentang kebutaannya. Meski begitu, ia berusaha tetap tenang menanggapi isu tersebut.

Walau informasi tentang Adul, merupakan kabar hoaks, namun redaksi Segaris.co menyajikan tulisan khusus terkait penyakit Glaukoma, yang dapat mengakibatkan kebutaan permanen.

Penyebab Glaukoma

Tekanan Intraokular Tinggi: Glaukoma biasanya terjadi ketika tekanan di dalam mata meningkat. Tekanan ini bisa merusak saraf optik yang mengirimkan gambar dari mata ke otak.

Pada mata yang sehat, cairan dalam mata (aqueous humor) mengalir keluar melalui saluran yang disebut trabecular meshwork.

Ketika saluran ini tersumbat atau cairan diproduksi secara berlebihan, tekanan intraokular meningkat, menyebabkan glaukoma.

Faktor Genetik: Glaukoma cenderung menurun dalam keluarga. Jika seseorang memiliki riwayat keluarga dengan glaukoma, mereka memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi ini.

Usia: Risiko glaukoma meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 60 tahun.

Masalah Kesehatan Lain: Kondisi kesehatan lain, seperti diabetes, hipertensi, dan masalah kardiovaskular, dapat meningkatkan risiko glaukoma.

Trauma Mata: Cedera pada mata atau trauma fisik dapat menyebabkan tekanan intraokular meningkat, yang dapat menyebabkan glaukoma.

Penggunaan Obat Kortikosteroid: Penggunaan jangka panjang obat kortikosteroid, baik oral maupun tetes mata, dapat meningkatkan risiko mengembangkan glaukoma sekunder.

Gejala dan Tanda-tanda Glaukoma

Pada banyak kasus, glaukoma berkembang tanpa gejala yang jelas pada awalnya.

Berikut beberapa gejala yang mungkin terjadi seiring perkembangan penyakit: Kehilangan penglihatan di sisi (perifer) yang biasanya terjadi secara bertahap, Penglihatan terowongan pada stadium lanjut, Rasa nyeri pada mata, Mata merah, Penglihatan kabur atau bintik-bintik gelap di penglihatan, serta Mual dan muntah (pada kasus glaukoma akut).

Diagnosa dan Pengobatan Glaukoma

Glaukoma dapat didiagnosis melalui pemeriksaan mata yang komprehensif, termasuk pengukuran tekanan intraokular, pemeriksaan saraf optik, dan pengujian lapangan visual.

Perawatan glaukoma bertujuan untuk mengurangi tekanan intraokular guna mencegah kerusakan lebih lanjut pada saraf optik.

Metode pengobatan meliputi:

Tetes Mata: Obat-obatan yang digunakan untuk menurunkan tekanan intraokular.

Obat Oral: Digunakan jika tetes mata tidak cukup efektif.

Operasi Laser: Untuk meningkatkan aliran cairan keluar dari mata.

Operasi Konvensional: Diperlukan jika metode lain tidak berhasil.

Kebutaan akibat Glaukoma

Jika tidak diobati, glaukoma dapat menyebabkan kebutaan. Kerusakan saraf optik akibat glaukoma tidak dapat dipulihkan, sehingga penting untuk mendeteksi dan mengelola kondisi ini sedini mungkin.

Pemeriksaan mata secara rutin sangat penting, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi, agar dapat mencegah perkembangan glaukoma menjadi lebih parah.

Dengan perawatan yang tepat dan deteksi dini, banyak orang dengan glaukoma dapat mempertahankan penglihatan mereka dan menjalani hidup yang aktif dan produktif. [Ingot Simangunsong/***]

Tags: AdulGlaukomaKebutaanKomedianPermanensegarisSegaris.co
ShareTweetSendShareSharePinSend
ADVERTISEMENT

Berita Lainnya

KESEHATAN

Wabup Samosir hadiri Rakor Nasional percepatan eliminasi TBC di Jakarta

by Ingot Simangunsong
27 Agustus 2025 | 09:57 WIB
0

JAKARTA – SEGARIS.CO -- Wakil Bupati Samosir Ariston Tua Sidauruk bersama Gubernur Sumatera Utara Bobby Afif Nasution menghadiri Rapat Koordinasi...

Read more
KESEHATAN

Penyakit Moyamoya: kabut di pembuluh otak

by Ingot Simangunsong
27 Mei 2025 | 03:09 WIB
0

PEMATANGSIANTAR -- SEGARIS.CO -- PENYAKIT Moyamoya adalah gangguan langka pada pembuluh darah di otak. Nama "moyamoya" berasal dari bahasa Jepang...

Read more
KESEHATAN

Agnodike simbol perjuangan perempuan dalam dunia medis

by Ingot Simangunsong
31 Maret 2025 | 19:03 WIB
0

Catatan | Ingot Simangunsong BIDAN pertama di dunia tidak diketahui secara pasti karena praktik kebidanan sudah ada sejak zaman kuno,...

Read more
KESEHATAN

Gedung baru Puskesmas Buhit diresmikan, Bupati Samosir: “Pelayanan harus seindah bangunannya”

by Ingot Simangunsong
31 Januari 2025 | 16:35 WIB
0

SAMOSIR – SEGARIS.CO -- Pemerintah Kabupaten Samosir terus berkomitmen meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat. Upaya ini diwujudkan...

Read more
KESEHATAN

BBPOM Medan gelar pertemuan lintas sektor di Samosir

by Ingot Simangunsong
21 November 2024 | 05:33 WIB
0

https://youtu.be/I2XuJ8W9C5E?si=YRP4u7nDOemSyKv_ SAMOSIR -- SEGARIS.CO -- Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Medan menyelenggarakan pertemuan lintas sektor di Ruang Lobi...

Read more
KESEHATAN

FKP Loka POM Toba: Tingkatkan transparansi layanan

by Ingot Simangunsong
1 November 2024 | 18:02 WIB
0

TOBA -- SEGARIS.CO -- Loka Pengawas Obat dan Makanan (Loka POM) Toba kembali menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP) pada Jumat,...

Read more

Berita Terbaru

News

Bupati Langkat tinjau jalan rusak di Stabat dan Secanggang, pastikan perbaikan dimulai Oktober 2025

17 September 2025 | 21:28 WIB
News

TIM PKM Dosen POLMED melakukan pengembangan Teknologi Pasca Panen Jagung melalui Mesin Pemipil dan Inovasi Pupuk Organik

16 September 2025 | 16:41 WIB
News

Jaringan Masyarakat Sipil Sumut desak reformasi institusi Polri

16 September 2025 | 13:04 WIB
Buah Pikir

Menanti RADICAL BREAK Presiden Prabowo

16 September 2025 | 12:53 WIB
News

YGPP dan Pemkab Samosir gelar bakti sosial, warga antusias ikuti layanan kesehatan

15 September 2025 | 18:08 WIB
Buah Pikir

Sediakan 19 juta lapangan kerja baru, bukan bayar iuran BPJS!

15 September 2025 | 16:07 WIB
News

Wali Kota Pematangsiantar hadiri penutupan Dikmata Infanteri TNI AD Gelombang II TA 2025

15 September 2025 | 09:49 WIB
News

Tim Pengabdian Politeknik Negeri Medan Laksanakan Program Pemberdayaan Petani Gambir di Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut, Kabupaten Pakpak Bharat

15 September 2025 | 09:40 WIB
Buah Pikir

Urgensi menghidupkan (kembali) Siskamling

14 September 2025 | 18:06 WIB
Kolom

KORUPTOR [muda] itu BAJING-an

13 September 2025 | 20:01 WIB
Buah Pikir

PDI Perjuangan solid, pecat kader perusak partai!

13 September 2025 | 17:24 WIB
Buah Pikir

KPK harus membuka catatan Topan terkait pejabat yang terlibat mengerjakan proyek

12 September 2025 | 22:47 WIB
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak
  • Saran Pembaca
  • Syarat dan Ketentuan
  • Tentang Segaris.co

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini danau toba sinata berita

No Result
View All Result
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • PROFIL
  • News
  • SEREMONI
  • Kolom
  • Buah Pikir

©2022-2024 Segaris.co

rotasi barak berita hari ini danau toba sinata berita